Thursday, November 22, 2007

Sialnya Nasib Tasku

Jika saja tas yang saya miliki ini mempunyai nyawa dan bisa bicara, pasti dia sudah mencaci maki saya. Bagaimana tidak? Tas kesayangan saya ini adalah tas yang dirancang untuk keperluan kantor yang memiliki mobilitas tinggi. Tas ber-merk “LOJEL” milik saya ini sering juga disebut sebagai “tas terjun payung” atau “tas astronaut” oleh sebagian teman-teman saya.

Yap!.. si LOJEL iniadalah sebuah tas ransel dengan cover depan yang terbuat dari plastik keras. Di design khusus untuk membawa laptop dan ATK. Ada tiga ruang yang terdapat pada si LOJEL. Ruang pertamanya lumayan besar dengan dilengkapi kantong khusus untuk menaruh laptop, alat tulis dan elektronik termasuk charger. Kantong kedua dan ketiga lebih sebagai tempat menyimpan dokumen-dokumen.

Sangat cocok digunakan oleh para eksekutif muda karena design exterior si LOJEL juga lumayan eksklusif. Tapi apa boleh dikata. Nasib ternyata berkata lain. Si LOJEL yang seharusnya nangkring di punggung cowok eksekutif, berdasi, ke kantor naik mobil dan dikelilingi sekretaris dan karyawati cantik ini harus menelan pil pahit. Kenyataannya si LOJEL harus nangkring di punggung saya. Cowok yang tidak ganteng (apalagi eksklusif), cuek, konyol, jorok dan yang pasti tidak pernah dikelilingi sekretaris cantik. Si LOJEL yang seharusnya pulang pergi menikmati AC Blue Bird yang nyaman, harus rela berdesakan dalam Kopaja yang pengap. Apalagi mengharapkan dikelilingi karyawati yang cantik, wah...nampaknya si LOJEL justru harus bersedia dikelilingi copet didalam Kopaja.

Tempat nyaman dalam gedung kantor bertingkatpun harus dilupakan si LOJEL. Dia harus menerima nasib ditaruh di lantai dalam ruang yang sempit, kadang berdebu, berminyak dan ditendang-tendang. Setiap haripun dia harus menerima muatan yang jauh berbeda dari fungsi aslinya. Baju ganti, deodorant, parfum, kunci rumah, kunci L, botol minum hingga pisau lipat “Swiss Army” adalah muatan rutin si LOJEL pada saat saya pakai untuk kerja setiap hari. Pada saat berjalan-jalan biasanya ia hanya saya isi dengan botol minum dan kunci rumah. Maklum, biasanya saya sering membeli barang-barang (terutama buku) dan kemudian saya masukan ke dalam tas. Jadi, pergi kosong, pulang penuh. Lain lagi kalau saya keluar kota. Si LOJEL yang malang ini bisa berubah fungsi menjadi gudang ransum TNI. Biasanya tas ini sengaja saya bawa ke dalam kabin pesawat karena disitulah saya menyimpan perbekalan saya. Mulai dari cemilan, aneka permen,botol mium, tissue, tiket pesawat dan yang paling penting adalah buku bacaan. Jika si LOJEL bisa bicara, pasti dia akan bilang, “Woy gue bosen setiap lu mau naek pesawat, bukunya pasti Return of the King-nya Tolkien.” Kalau itu terjadi, saya akan jawab, “No other writer better than Tolkien.”

Lain lagi ceritanya jika saya akan ber-Bike 2 Work. Si LOJEL ini saya isi dengan baju ganti, peralatan mandi, handuk, celana kerja dan botol minum. Nah jika saya mau bersepeda ke Monas di Minggu pagi, biasanya saya isi dengan botol minum, kunci L, pisau lipat, pisang dan cokelat bar. Pisang? Yap!.. cokelat dan pisang adalah penghasil energi dan protein yang baik. Tidak percaya? Coba lihat rekaman pertandingan tennis di era Bjorn Borg dan Boris Becker. Disaat pergantian set, mereka pasti melahap pisang. Cokelat? Sudah banyak diyakini dan dibuktikan bahwa cokelat adalah sumber kalori yang tinggi sehingga menghasilkan energi.

Itulah lagi-lagi si LOJEL ini mendapat perlakuan yang aneh dari majikannya. Mungkin si LOJEL harus menerima nasib tidak berada di punggung seorang eksekutif muda yang punya laptop dan bisa membeli tas-tas, baju dan jaket cantik untuk wanita pujaannya. Yah.. nasibmu LOJEL-ku sayang. Kamu harus nangkring di punggung laki-laki yang sering berkeringat, doyan jalan kaki, nggak punya laptop buat dipinjemin ke cewek-cewek cantik dan harus berdesakan dengan copet di dalam Kopaja.

Namun begitu, cinta saya terhadap si LOJEL ini tidak diragukan lagi. Yang bisa menandingi si LOJEL ini hanya backpack NorthFace yang sering saya pakai traveling dan tas pinggang juga ber-merk sama. Tas pinggang NorthFace ini jauh lebih berpengalaman dibandingkan LOJEL dan lebih sering menemani saya bepergian ke luar kota. Meskipun hanya memiliki satu kompartmen, si NorthFace ini dapat dimodifikasi tali-talinya sehingga bisa membawa jaket. Kedua ujungnya bisa untuk membawa botol minum. Sayangnya ia tidak berbentuk ransel. Karena dengan ransel, saya dapat membawa tas dengan berlenggang santai, mencubit kedua pipi istri saya dan yang paling nikmat adalah bisa ngupil sambil garuk-garuk pantat. Nikmat eeuuy...!

2 comments:

Anonymous said...

Tas anda tidak sendirian. Tas ransel yang saya punya juga diperlalukan tidak "semestinya".Mungkin juga dia sedang meratapi 'kenapa aku jadi tas ransel orang ini? Mending nggak jadi tas, deh.'

Dari:[Tas Aneh]

At Thibbun Nabawi said...

Den gw jadi pengen backpak lojel dimana belinya yah dan berapa harganya???

Powered By Blogger